Kamis, 28 November 2013

Kerangka Karangan (Outline)

Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk

dipahami. Untuk memudahkan penulis dalam menulis karangan maka dibuatlah kerangka karangan terlebih dahulu.

Kerangka karangan merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang

disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.

Secara garis besar kerangka karangan dapat diungkapkan dalam 3 pokok yaitu :
- rencana garis besar
- karangan berdasarkan tingkat kepentingannya;
- Pokok-pokok yang akan dibicarakan;
- Pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan

Manfaat Kerangka Karangan:
a. Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah
b. Untuk menyusun karangan secara teratur.
Kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan hubungan timbal-balik

antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
c. Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda. Setiap tulisan dikembangkan menuju ke satu klimaks tertentu. Namun sebelum mencapai klimaks

dari seluruh karangan itu, terdapat sejumlah bagian yang berbeda-beda kepentingannya terhadap klimaks utama tadi. Tiap bagian juga mempunyai klimaks

tersendiri dalam bagiannya. Supaya pembaca dapat terpikat secara terus menerus menuju kepada klimaks utama, maka susunan bagian-bagian harus diatur pula

sekian macam sehingga tercapai klimaks yang berbeda-beda yang dapat memikat perhatian pembaca.
d. Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih. Ada kemungkinan suatu bagian perlu dibicarakan dua kali atau lebih, sesuai kebutuhan tiap bagian

dari karangan itu. Namun penggarapan suatu topik sampai dua kali atau lebih tidak perlu, karena hal itu hanya akan membawa efek yang tidak menguntungkan;

misalnya, bila penulis tidak sadar betul maka pendapatnya mengenai topik yang sama pada bagian terdahulu berbeda dengan yang diutarakan pada bagian kemudian,

atau bahkan bertentangan satu sama lain. Hal yang demikian ini tidak dapat diterima. Di pihak lain menggarap suatu topik lebih dari satu kali hanya membuang

waktu, tenaga, dan materi. Kalau memang tidak dapat dihindari maka penulis harus menetapkan pada bagian mana topik tadi akan diuraikan, sedangkan di bagian

lain cukup dengan menunjuk kepada bagian tadi.
e. Memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Dengan mempergunakan rincian-rincian dalam kerangka karangan penulis akan dengan mudah mencari data-data atau fakta-fakta untuk memperjelas atau membuktikan

pendapatnya. Atau data dan fakta yang telah dikumpulkan itu akan dipergunakan di bagian mana dalam karangannya itu.

Bila seorang pembaca kelak menghadapi karangan yang telah siap, ia dapat menyusutkan kembali kepada kerangka karangan yang hakekatnya sama dengan apa

yang telah dibuat penggarapnya. Dengan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari karangan itu. Kerangka karangan

merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara

menyelurih, bukan secara terlepas-lepas.

Pola Susunan Kerangka Karangan
a. Pola Alamiah
Susunan atau pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam. Sebab itu susunan alamiah dapat dibagi

lagi menjadi tiga bagian utama, yaitu berdasar urutan ruang, urutan waktu, dan urutan topik yang ada.

1) berdasar urutan ruang
contoh :
Topik: Tanah longsor
Tujuan: Untuk mengetahui lokasi tanah lonsor.
Tema: Beberapa lokasi tanah longsor di dunia

2) berdasar urutan waktu
contoh :
Topik: masyarakat
Tujuan: untuk mengetahui perkembangan masyarakat
Tema: Perkembangan masyarakat dari jaman ke jaman.

3) berdasar urutan topik yang ada
contoh :
Topik: Penyakit
Tujuan: Untuk mengetahui berbagai penyakit di Indonesia
Tema: Berbagai penyakit di Indonesia

b. Pola Logis
Pola logis berdasar urutan:

1) klimaks – anti klimaks
contoh :
Topik: Banjir
Tujuan: Untuk mengetahui akibat banjir
Tema: Banjir dan akibatnya

2) umum – khusus
contoh :
Topik: Pendidikan
Tujuan: Untuk mengetahui pendidikan di masyarakat
Tema: Pendidikan di masyarakat

3) sebab – akibat
contoh:
Topik: Premanisme di Jakarta
4) proses
5) dan lain-lain.

Syarat Kerangka Karangan yang baik:
a. Tesis atau Pengungkapan Maksud harus jelas
Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian tentukan tujuan yang jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.

b. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan.
Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit itu harus dirinci.

Referensi :
it-kosongsatu.com/kk.doc
id.wikipedia.org/wiki/Karangan
purpurin.files.wordpress.com/2008/04/kk-formal.ppt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar